Pengertian Ubur-Ubur (Jellyfish) Sejarah dari Ubur-ubur, Taksonomi, Jenis-jenis ubur-ubur, Life Cycle dari Ubur-ubur, dan Aspek negatif dan Positif keberadaan Ubur-ubur
Jellyfish adalah “gelatinous zoo plankton” yang memiliki tubuh
dimana 95-99% berat basah tubuhnya terdiri dari air laut dan
tubuhnya tersebut sangat watery.
Taksonomi dari ubur-ubur terdiri dari 3 varian yakni:
1. Filum Cnidaria (Cnidarian medusae)
Karakteristik dari versi ini adalah memiliki “knidosit atau nematocyst” yang mirip dengan koral dan juga anemon laut (sea anemon). Cnidarian medusae dan juga
koral termasuk ke dalam satu grup dimana tergolong dalam filum Cnidaria. Adapun
total spesies dari ubur-ubur cnidaria mencapai 4000 spesies.
Ubur-ubur dengan filum cnidaria memiliki 2 kelas utama
yaitu Scypozoa atau true jellyfish dan juga Cubozoa (box jelly).
Knidosit atau nematosis dari ubur-ubur adalah seperti
sebuah jarum yang mengandung venom (racun). Jadi apabila terkena akan
menimbulkan bahaya dan bisa menimbulkan kematian.
2. Filum Ctenophora (comb jelly)
Filum ini merupakan jenis ubur-ubur yang tidak
mengandung knidosit tetapi memiliki “comb
plates atau silia” untuk
pergerakan/berenang. Total spesies dari ubur-ubur ini lumayan sedikit yakni 150
spesies. Filum Ctenophora memiliki 2 grup yakni Tentaculata yang memiliki alat gerak berupa tentakel dan Atentaculata yang tidak memiliki
tentakel.
3. Filum Tunicata (tunicates)
Filum ini terdiri dari kelas Thaliacea (salps and
doliolids) dimana spesies ini memiliki jumlah sekitar 70 spesies. Pada filum
ini, mereka tidak kanibal, sedangkan 2 varian sebelumnya yakni Cnidaria dan
Ctenophora adalah kanibal dimana 2 varian tersebut akan memakan zooplankton
ubur-ubur dan ikan-ikan juga. Tetapi
filum Tunicata ini merupakan filter feeder dimana makanan utamanya merupakan
fitoplankton dan juga bakteria. Filum ini memiliki filter yang baik sebagai “gut” atau lambung nya, jadi mereka
memompa air laut kemudian filternya memerangkap partikel makanan dan kemudian
memakannya. Jadi jenis ini memiliki “solitary form” dan juga “colonized form”.
Beberapa jenis yang berbentuk soliter adalah terdiri dari beberapa individu
yang membuat koloni. Pada gambar jenis doliolidida, terdapat 8 form otot di
sekitar tubuhnya dan otot ini secara regular memompa air ke filter air untuk
menyaring makanan.
Ubur-ubur muncul di bumi sekitar zaman Cambrian atau
sekitar 500 juta tahun yang lalu. Sejak periode ini, cnidaria medusa
kemungkinan menunjukkan blooming
musiman sebagai bukti adanya fosil medusa yang terdampar.
Beberapa negatif aspek dari ubur-ubur
1. Kasus di Black Sea. Pada kasus ini, ubur-ubur jenis
Ctenopora menginvasi Black sea pada tahun 1980 yang disebabkan oleh sea ballast
water. Dari kasus itu dapat ditunjukkan bahwa adanya Jellyfish spiral dimana
apabila semakin banyak ubur-ubur bertahan hidup maka akan semakin banyak juga
ikan musnah, sebaliknya apabila semakin sedikit ubur-ubur maka ikan akan
semakin banyak bertahan hidup. Hal tersebut diprediksi diakibatkan karena
juvenil, larva ikan dan copepod yang merupakan makanan utama dari Anchovy akan
dimakan oleh ubur-ubur.
2. Kasus di Northern gulf of Mexico
Di teluk Mexico biasanya terkenal akan budidaya udang.
Tetapi kemudian ada banyak ubur-ubur jenis Aurelia Aurita yang kemudian malah
tertangkap oleh nelayan. Kemudian setelah itu terjadinya bloom dari Phyllorhisa
punctata yang terjadi dalam kurun waktu yang sangat cepat.
3. Kasus Namibian Coastal water (South Africa).
Kawasan ini merupakan kawasan yang sering terjadinya upwelling. Sebelum 1999
tangkapan ikan disini sangat tinggi. Kemudian setelah tahun itu tangkapan ikan
menurun tajam yang pada saat diselidiki menggunakan eco sounder diketahui dikarenakan
adanya blooming ubur-ubur.
4. Kasus East Bering sea
Pada kasus ini terlihat kenaikan dan penurunan yang
tajam di daerah Bering sea dimana pada grafik terlihat bahwa pada tahun 2000
jumlah ubur-ubur naik dan pada tahun 2002 jumlah ubur-ubur menurun. Hal
tersebut diketahui disebabkan oleh perubahan suhu, iklim, dan juga iklim yang
terjadi di bumi.
4. Kasus di East Asian Marginal Sea. Blooming
ubur-ubur ini disebabkan jenis Aurelia aurita. Selain bagi perikanan, ubur-ubur
ini mengakibatkan dampak buruk terhadap pembangkit listrik (tenaga nuklir).
Pembangkit listrik tenaga nuklir memerlukan air laut untuk mendinginkan mesin.
Tetapi adanya blooming ubur-ubur menyumbat pipa air laut, hal ini pernah
terjadi di Tokyo metropolitan.
The Giant Jellyfish. Kasus the Giant jelly fish
disebabkan jenis Nemopilema nomurai yang berdiameter hingga 2 meter dan berat
mencapai 200kg. Blooming ini jarang terjadi pada tahun 1920an, kemudian pada
abad ini menjadi lebih sering terjadinya blooming Giant jellyfish (hampir setiap
tahun).
Biologi dan ekologi dari Ubur-Ubur Raksasa Nemopilema
nomurai dan dan mekanisme yang memungkinkan untuk blooming nya.
Life cycle dari dari ubur-ubur (Nemopilema nomurai)
Ubur-ubur sendiri memiliki seasonal life cycle dimana
dari Medusa dewasa kemudian nantinya akan menghasilkan sel telur dan sel
sperma, kemudian akan terbentuk zigot yang nantinya akan menjadi larva Planula.
Kemudian Planula akan menempel pada suatu substrat dan tumbuh menjadi larva
polip berukuran kecil yang bertentakel yang disebut skifistoma. Polip tersebut
kemudian melakukan strobilasi sebelum menjadi medusa pada masa ini disebut
strobila. Strobila sendiri berarti bersegmen dimana nantinya efira pada
strobila akan terlepas dan kemudian menjadi medusa hingga medusa dewasa.
Feeding aparatus atau feeding organ dari Nemopilema
nomurai
Nemopilema memiliki 2 feeding organ. Yang pertama
adalah scapulet, yang mana bertempat di bawah “the umbrella” dan yang satunya lagi adalah oral arm yang
merupakan organ feeding yang umum. Ubur-ubur tidak memiliki mulut yang besar
tetapi hanya mulut kecil yang disebut mouthlets. Diameter mouthlets hanya 5 mm
dan biasanya hanya cukup untuk plankton jenis copepod yang kemudian akan
ditransportasikan ke dalam lambung.
Karbon budget dari Nemopilema nomurai
Dari berat sekitar 50 kg, ubur-ubu ini dapat memiliki
berat karbon hingga 300 gram dimana memiliki respiration dan growth rate yang
tinggi.
Ubur-ubur memiliki mature gonad yang disebut mature
ovary dan mature oocyte. Dimana pada saat diteliti memiliki panjang hampir
Akibat seringnya terjadi kerugian akibat banyaknya
Nemopilema yang tertangkap dan bukannya ikan, kemduian dibuatlah modeling untuk
memperkirakan kapan dan dimana terjadinya blooming ubur-ubur agar nelayan dapat
mengantisipasi terjadinya hal tersebut.
Kemudian para nelayan membangun set-nets pada daerah
yang sering muncul Nemopilema di Jepang. Adapun struktur dari large-scale
set-nets tersebut adalah terdiri dari beberapa net yakni yang paling dalam
adalah fish play ground, kemudian di tengah-tengah fish play ground terdapat
leading net. Kemudian diluar fishplay ground terdapat trapping net 1 untuk
memerangkap ikan dan diluar dari trapping net 1 terdapat trapping net yang ke-2
dimana biasanya untuk mengumpulkan atau memanen ikan
Positif aspek dari adanya ubur-ubur
Dari banyaknya kerugian yang ditimbulkan oleh
ubur-ubur, ada beberapa ikan yang diuntungkan dengan adanya ubur-ubur karena
ikan tersebut merupakan pemakan ubur-ubur yakni Sunfish atau mola-mola, ada
Filefish, butter fish dan salmon. Adapun kecuali sunfish, semua ikan tersebut
merupakan ikan komersial yang penting di Jepang. Ubur-ubur juga penting untuk
penyu karena makanan utama penyu adalah ubur-ubur.
Ubur-ubur juga dapat digunakan sebagai makanan untuk
manusia. Beberapa jenis ubur-ubur dapat digunakan sebagai makanan, di Jepang
sendiri biasanya jenis Rhopilema esculentum.
Tidak semua negara memanen ubur-ubur atau mengolah
ubur-ubur, adapun beberapa negara yang diestimasikan mendaratkan ubur-ubur
yakni China, Thailand, India, Indonesia dan vietnam dan beberapa negara dengan
jumlah yang kecil.
Green fluorescence protein (GFP)
Salah satu aspek positif dari ubur-ubur adalah jenis
ubur-ubur yang mengandung GFP. Substansi ini merupakan salah satu yang penting
di biologi molekular. Substansi ini diisolasi dan dipurifikasi dari jenis
ubur-ubur Aequorea victoria. Gen dari GFP ini digunakan sebagai “reporter of
expression” untuk mengenali sel-sel kanker dimana sel kanker akan dibedakan
dari sel-sel biasa.
Scientist yang menemukan ekstraksi dan purifikasi dari
gen GFP adalah scientist jepang bernama Shimomura. Adapun shimomura sekeluarga
pernah datang ke Friday Harbour hampir selama 10 tahun dan menangkap tota 1 juta
ubur-ubur medusae dari dermaga terdekat. Kemudian Dr. Osamu Shimomura
memenangkan Nobel laureate di kimia pada tahun 2008.
Keuntungan lain dari ubur-ubur adalah untuk
pupuk/fertilizer. Ubur-ubur mengandung hampir 95 persen air dari tubuhnya, oleh
karena itu sangat bagus digunakan untuk pupuk baik untuk tanaman, sayuran dan
lain sebagainya.
Kemudian ubur-ubur juga baik digunakan untuk kosmetik
dan juga suplements. Ubur-ubur mengandung banyak colagen yang sangat berguna
untuk kulit. Colagen bisa digunakan untuk kosmetik maupun dimakan langsung
sebagai suplement.
Manfaat lain dari ubur-ubur adalah dapat dijadikan
hiburan untuk orang sibuk. Ubur-ubur yang biasanya memilki corak yang indah
seperti moon jellyfish dimasukkan ke dalam aquarium yang berdiameter sekitar 5m
yang kemudian akan dipamerkan dengan sangat indah.
Komentar
Posting Komentar